Tugas Mandiri 3: Aurellia Rahma Elta Kusmana E41

Ringkasan Wawancara Tentang Pandangan Terhadap Identitas Nasional 




Disusun Oleh

Aurellia Rahma Elta Kusmana

46125010110


A. Pendahuluan
Wawancara ini dilakukan dengan narasumber bernama Bapak Ahmad Fauzi, seorang guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di salah satu SMA negeri di Jakarta. Beliau berusia 45 tahun dan telah mengajar selama lebih dari 20 tahun. Narasumber dipilih karena dinilai memiliki pemahaman yang mendalam mengenai isu-isu kebangsaan dan identitas nasional, serta memiliki pengalaman dalam mendidik generasi muda mengenai pentingnya cinta tanah air dan nasionalisme.


B. Isi Dalam Wawancara
Menurut Bapak Ahmad Fauzi, identitas nasional adalah seperangkat nilai, simbol, dan karakteristik yang menjadi ciri khas suatu bangsa dan membedakannya dari bangsa lain. Identitas ini mencakup bahasa nasional, lambang negara, budaya, sejarah perjuangan, dan ideologi bangsa, khususnya Pancasila. Ia menekankan bahwa identitas nasional bukan sekadar simbol, tetapi juga merupakan nilai-nilai yang dihayati dan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari, identitas nasional tercermin melalui penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, penghargaan terhadap keberagaman budaya, serta partisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya adalah gotong royong, saling menghormati antar umat beragama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran serta toleransi. Bagi Bapak Ahmad, hal-hal sederhana seperti menyanyikan lagu kebangsaan dengan khidmat, mengenal sejarah bangsa, dan merayakan hari besar nasional juga merupakan bentuk nyata dari ekspresi identitas nasional.

Tantangan terbesar dalam menjaga identitas nasional saat ini, menurut beliau, adalah pengaruh globalisasi dan media sosial. Banyak generasi muda yang lebih mengenal budaya asing daripada budaya sendiri. Ia juga mencatat adanya kecenderungan menurunnya rasa nasionalisme, terutama di kalangan remaja yang kurang memahami sejarah dan nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, disinformasi dan polarisasi di media sosial juga menjadi ancaman bagi persatuan dan identitas bangsa.

Mengenai peran generasi muda, Bapak Ahmad menekankan bahwa mereka adalah penjaga masa depan bangsa. Oleh karena itu, generasi muda harus aktif mempelajari sejarah bangsa, menjaga toleransi, dan menanamkan rasa bangga terhadap identitas Indonesia. Ia percaya bahwa pemuda memiliki potensi besar untuk memperkuat identitas nasional melalui pendidikan, karya kreatif, serta partisipasi sosial dan politik.


C. Penutup
  • Kesimpulan: Dari wawancara ini dapat disimpulkan bahwa identitas nasional adalah elemen penting dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa. Pandangan Bapak Ahmad Fauzi menekankan bahwa identitas nasional bukan hanya diwariskan, tetapi harus terus diperjuangkan dan dipelihara oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda.

  • Refleksi Mahasiswa: Sebagai refleksi pribadi, wawancara ini membuka wawasan saya bahwa identitas nasional bukan hanya konsep abstrak, tetapi sesuatu yang hidup dan harus dipraktikkan setiap hari. Saya merasa terpanggil untuk lebih aktif mengenal budaya Indonesia, menjaga toleransi, dan menumbuhkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa ini.

Komentar

Postingan Populer